Rabu, 11 Maret 2015

REFLECT

Aku gelisah, aku menulis, aku berbagi.
Well blessed people , this is my second note. Just reflect.. God bless us ^^
Ada peristiwa yang masih menjadi misteri :
1. Ada yang berpeluh mencari sesuap nasi, ada yang justru sudah tidak selera lagi makan nasi, tapi spageti
2. Ada yang bertahun-tahun menunggu kelahiran sang jabang bayi, tapi ada yang menggugurkannya dengan sengaja
3. Ada yang mensyukuri bentuk wajahnya, namun si nona dan nyonya mau bayar mahal buat nambahin plastik di wajah + menyulam di alisnya
4. Rani begitu mencintai keluarganya, sementara Siska seperti di neraka saat melihat ibu dan ayahnya bertengkar
5. Si miskin masih bisa tertawa dengan sebungkus nasi di tangan, tapi si kaya menderita ketakutan hebat karena investasinya
6. Joni dan juni menikah tak lama setelah mereka berkenalan, tapi Tina harus menunggu sekian lama untuk pangerannya
7. Bimbim bisa mengerti logaritma cukup sekali pandang, eki sampai privat supaya gak dapat nilai merah lagi
7. Baby Molly meninggal saat baru satu jam dipangkuan ibunya, tapi Grandpa Matthew justru tak kunjung meninggal saat anak-anak sudah merelakannya

Beberapa hal di atas hanya secuil dari kejadian yang terkadang sulit untuk kita mengerti. Apakah Tuhan sedang tidak adil ? oo ou, jangan nge-judge dulu guys. Sekalipun sulit, mari belajar mengimani bahwa Tuhan tahu yang terbaik.  Seperti tanah liat di tangan Sang Pejunan. Hanya pejunan yang tahu bakal seperti apa tanah liat itu, yang jelas jadi sesuatu yang indah dan bernilai guna. Saya mengutip kesaksian dari seorang Hamba Tuhan saat berkhotbah di kampus :

"Ada pejunan yang membentuk 2 pot, 1 berukuran kecil, 1 berukuran besar. Si pot kecil protes, dia ngomong gini :
Kecil :" Kenapa aku cuma dibuat sekecil ini, aku tidaklah mudah untuk dilihat orang lain dengan ukuran yang seperti ini dbandingkan dengan si besar".
Namun ternyata , sang pejunan meletakkan keduanya di tempat berbeda, si kecil dibuat di atas meja, si besar diletakkan di sudut ruangan. Setiap tamu datang, si kecil yang berada di atas meja  selalu jadi bahan pujian karena keelokannya, nah ternyata si besar justru digunakan sebagi tempat untuk meletakkan payung, dan tidak terlalu diperhatikan. Heheh, sadar gak sadar kita suka protes kaya si kecil yaa guys, tapi tulisan dan ilustrasi ini semoga menjadi pengingat bahwa bukan Dia yang tak adil, tapi kita yang sulit percaya bahwa Dia adil. Kita ini bejana, tepatnya tanah liat, dan tidak akan mungkin menyelami sepenuhnya rencana Sang Pejunan. Aku, kamu, kita semua masih harus belajar bersyukur :)

Yes 55:8

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.

Note :
1. Nama di atas tanpa unsur kesengajaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar