Aku gelisah, aku menulis, aku berbagi.
Well blessed people , this is my second note. Just reflect.. God bless us ^^
Ada peristiwa yang masih menjadi misteri :
1. Ada yang berpeluh mencari sesuap nasi, ada yang justru sudah tidak selera lagi makan nasi, tapi spageti
2. Ada yang bertahun-tahun menunggu kelahiran sang jabang bayi, tapi ada yang menggugurkannya dengan sengaja
3.
Ada yang mensyukuri bentuk wajahnya, namun si nona dan nyonya mau bayar
mahal buat nambahin plastik di wajah + menyulam di alisnya
4. Rani begitu mencintai keluarganya, sementara Siska seperti di neraka saat melihat ibu dan ayahnya bertengkar
5. Si miskin masih bisa tertawa dengan sebungkus nasi di tangan, tapi si kaya menderita ketakutan hebat karena investasinya
6. Joni dan juni menikah tak lama setelah mereka berkenalan, tapi Tina harus menunggu sekian lama untuk pangerannya
7. Bimbim bisa mengerti logaritma cukup sekali pandang, eki sampai privat supaya gak dapat nilai merah lagi
7.
Baby Molly meninggal saat baru satu jam dipangkuan ibunya, tapi Grandpa
Matthew justru tak kunjung meninggal saat anak-anak sudah merelakannya
Beberapa
hal di atas hanya secuil dari kejadian yang terkadang sulit untuk kita
mengerti. Apakah Tuhan sedang tidak adil ? oo ou, jangan nge-judge
dulu guys. Sekalipun sulit, mari belajar mengimani bahwa Tuhan tahu
yang terbaik. Seperti tanah liat di tangan Sang Pejunan. Hanya pejunan
yang tahu bakal seperti apa tanah liat itu, yang jelas jadi sesuatu yang
indah dan bernilai guna. Saya mengutip kesaksian dari seorang Hamba
Tuhan saat berkhotbah di kampus :
"Ada pejunan yang membentuk 2 pot, 1 berukuran kecil, 1 berukuran besar. Si pot kecil protes, dia ngomong gini :
Kecil :"
Kenapa aku cuma dibuat sekecil ini, aku tidaklah mudah untuk dilihat
orang lain dengan ukuran yang seperti ini dbandingkan dengan si besar".
Namun
ternyata , sang pejunan meletakkan keduanya di tempat berbeda, si kecil
dibuat di atas meja, si besar diletakkan di sudut ruangan. Setiap tamu
datang, si kecil yang berada di atas meja selalu jadi bahan pujian
karena keelokannya, nah ternyata si besar justru digunakan sebagi tempat
untuk meletakkan payung, dan tidak terlalu diperhatikan. Heheh, sadar
gak sadar kita suka protes kaya si kecil yaa guys, tapi tulisan dan
ilustrasi ini semoga menjadi pengingat bahwa bukan Dia yang tak adil,
tapi kita yang sulit percaya bahwa Dia adil. Kita ini bejana, tepatnya
tanah liat, dan tidak akan mungkin menyelami sepenuhnya rencana Sang
Pejunan. Aku, kamu, kita semua masih harus belajar bersyukur :)
Yes 55:8
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Note :
1. Nama di atas tanpa unsur kesengajaan.